Postingan

365/365

Sabtu, 31 Desember 2022 10.41 PM Sebelum tahun ini disebut masa lalu, saya ingin sedikit mengoceh di blog ini.  Tahun yang tidak mudah, tapi tuntas dilalui. Sebagai anak sulung perempuan, meski sambil tertatih-tatih, saya mampu menapaki setiap fase dalam tahun ini. Hanya diri sendiri yang bisa dipercaya sepenuhnya. Seseorang dengan trust issue memang sangat sulit mempercayai orang lain. Mengandalkan diri sendiri untuk terus tumbuh menghadapi kerasnya semesta. Bersama mental yang sudah tersayat-diobati-tersayat-diobati. Cukup puas dengan tahun ini karena telah menyelesaikan setengah tanggung jawab yang harus saya selesaikan. Sisanya, harus terbayar tuntas di tahun selanjutnya. Tahun yang cukup produktif, saya berhasil keluar dari zona nyaman. Mencoba hal baru, mengenal orang baru, dan mendapat ilmu baru. Saya lupa apa saja resolusi 2022 tempo hari. Tapi yang pasti, tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya juga puas sudah meluapkan emosi besar yang ditahan selama bertahun-tah...

Random

23.40 Masa transisi dari remaja menuju dewasa cukup menguras kesehatan mental. Kamu yang sedang berada di fase ini, jangan pernah menyerah untuk berdamai dengan diri sendiri. Boleh sesekali menangis meluapkan emosi. Pandai-pandai mengobati diri. Ciptakan bahagiamu dengan hal-hal yang positif. Kamu mungkin marah pada kenyataan, kamu mungkin marah pada orang yang tak disangka akan mengecewakan, dan kamu mungkin marah pada dirimu sendiri. Diluaskan lagi sabarmu, kadar kebahagiaan manusia memang seringkali pasang surut. Terapin syukur kalau kamu ingin bahagia seutuhnya.

Menanggapi cerpen

BAB : Hari-hari Patah dan Kalah Judul : Mengumpulkan Keberanian Dari cerpen yang berjudul “Mengumpulkan Keberanian” karya Boy Candra tersebut, saya sangat setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh tokoh aku yang memilih membunuh paksa perasaannya. Mencintai sepihak dan menunggu seseorang yang entah kapan datangnya memang terasa menyesakkan. Apabila berhenti berjuang masih belum sanggup, namun jika terus bertahan akan menyiksa dan melukai diri sendiri. Serba salah.  Perihal mencintai memang perlu mendapatkan reaksi atau balasan positif dari objek yang kita cintai. Bukan karena tidak ikhlas mencintai sendirian. Akan tetapi, agar rasa yang kian menggebu selalu tumbuh subur dan tak mengenal sakit. Apapun, akan selalu sampai di titik  membosankan, meski begitu bisa saja hal itu dikendalikan sehingga mengurangi kadar kebosanan. Namun, jika tentang cinta kepada manusia, pengendalian itu tidak selalu berumur panjang. Sebab apabila si yang mencintai berjuang secara tunggal, sementara ...

PENTIGRAF : Surat Keputusan

Oleh : Nurul Izzatul Fitriyah         “Caramel, sebelum rasamu tumbuh terlalu dalam kepadaku, satu hal ingin kusampaikan. Baru kusadari ternyata aku tidak sekuat yang aku kira dalam menjalani LDR ini. Aku disini bertemu dengan teman lamaku yang sekarang begitu cantik. Aku terpesona  dan mencintainya, kami akan segera bertunangan. Maaf, kisah kita cukup sampai disini saja.” – Rangga          Sepuluh menit yang lalu Caramel telah menerima surat berisikan satu paragraf tulisan. Surat yang awalnya membuatnya bahagia tiada tara. Tapi setelah dibuka lalu dibaca, mendadak jemarinya lemas dan dadanya sesak. Rangga, kekasihnya yang berjanji setia ternyata ingkar dan berkhianat. Caramel bergegas pulang, dia sudah tak berselera memesan makanan di Cafe favorite mereka itu,         Belum sampai diparkiran, Caramel dikejutkan dengan kehadiran Rangga di depan pintu cafĂ©. Dia berbondong-bondong membawa teddy bear menggemaskan, bucket...

Si Belia Merah Putih

Sesuap nasi membekali otak, katanya  Pasukan sepeda ontel membelah jalanan sibuk  Para merah putih itu adalah harapan negeri  Berbagai macam impian memacu semangat  Seuntai doa dua malaikat sudah pasti mengiringi  Si belia-belia itu sudah seharusnya dipelihara sebaik mungkin  Racun penghancur generasi bangsa  Haram menyentuh pemikiran mereka  Tak ada ruang untuk narkoba dan pergaulan bebas  Orangtua, guru, dan lingkungan yang baik  Adalah pupuk terbaik penyubur semangat  Teracuni sedikit, melemahlah semangat itu  Syukur-syukur mereka mampu melawan  Jika tidak, binasalah semangat para generasi penerus bangsa itu  

Insan Tanpa Tanda Jasa

Sebidang papan bertuliskan pengetahuan  Tergeletak buku penunjang belajar  Pena tergenggam siap menemani  Secarik kertaspun siap dikotori ilmu  Dibawah arahan insan mulia  Dibawah tuntunan tangan-tangan ikhlas  Bibit-bibit masa depan bangsa di rawat  Berharap tumbuh subur nan unggul  Semangat juang yang tulus  Membekali anak negeri terbang tinggi  Mencabut duri-duri kebodohan  Mengisi jiwa hampa tak berilmu  Sungguh bermakna pengabdian insan tanpa tanda jasa

KETIDAK EFEKTIFAN PEMBELAJARAN SECARA DARING

    Sudah beberapa bulan belakangan ini, dunia dihebohkan dengan datangnya covid19. Kedatangan makhluk tak kasat mata itu mampu melemahkan segala aktivitas kehidupan khususnya bidang pendidikan. Di Indonesia hampir semua sekolah terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh atau secara daring. Penyelenggaraan pembelajaran secara daring lebih banyak menuai respon negatif dari kalangan pelajar maupun orangtua. Pembelajaran dengan cara tersebut dinilai tidak efektif karena siswa tidak mendapatkan pemahaman yang maksimal dari proses belajarnya. Selain itu, ditambah lagi dengan beban tugas yang diberikan oleh guru tidak seringan pada saat sekolah tatap muka sebelumnya. Akibatnya siswa banyak mengeluh dan kurang maksimal dalam menyerap materi pelajaran.      Tidak efektifnya pembelajaran secara daring dapat disebabkan beberapa hal. Pertama, pemaparan dari guru mengenai materi pelajaran tidak semaksimal pada umumnya. Pembelajaran terbatas ruang, saat pembelajaran daring b...